Thursday, December 15, 2011

“AKU BELUM MENGENALNYA”


Karya: Fikar Fasya

Aku pernah berfikir Tuhan sedang lalai
Tuhan tidak membela hak makhluk yang baik…

Lho.., Tuhan biarkan koruptor keruk kering sumber kehidupan umat, namun biarkan pengemis hidup dengan hiasan serba kekurangan…
Tuhan biarkan barisan bangunan berjejer megah hasil tiupu muslihat, namun biarkan kehidupan kumpulan bocah panti dalam keterbatsan untuk di lihat…
Tuhan biarkan seorang penjahat terus beraksi bersama panjangnya umur, namun biarkan seorang alim segera menjelang kubur…

Tidak.., tidak mngkin itu terjadi..
Bukan cuma pesulap.., Tuhan pasti punya rahasia sendiri yang tersimpan rapi dikotaknya…

Aku yakin Tuhan tidak sedang tidur…, Aku hanya belum mengenalNya lebih jauh..

Jakarta 23/09/2011

“MANUSIA BUKAN SEMUT”

Karya: Fikar fasya

Manusia Bukan Semut…

Sama sebaliknya semut bukan manusia…

Semut tak biasa keluar dari barisannya yang rapi…
Semut juga tak mampu melupakan makna kata bergantian seperti halnya manusia…
Semut pun tak kuasa untuk tidak menyapa barisan lawaan arah layaknya manusia…

Saatnya semut perlu banyak belajar dari sosok manusia…,atau…?!!!

Jakarta, 23/09/2011

Wednesday, December 14, 2011

“Sombong” itu Ternyata baik LhO!

Eitt, tunggu dulu..,sebelum berprasangka lebih jauh, sudi kiranya kami jelaskan lebih dulu maksud dari “sombong” di atas. Kami sadar benar bahwa ketika mendengar kata-kata tersebut Anda dan para pembaca lainnya pasti berfikir yang aneh-aneh dari maksud diatas, Demi Allah niat kami tidak seperti itu.

Memang kata sombong identik pada hal-hal yang negatif, sifat sombong identik pada kehancuran, baik di dunia ataupun di akhirat. Bukannya sifat sombong tersebut yang akhirnya membawa iblis dari sebuah kemulyaan menuju kehancuran, bener kan?. Sifat sombong juga lah yang membawa Qorun (karun ; red) ke jurang kenistaan, hingga akhirnya terpuruk pada titik yang paling rendah terbenam bersama hartanya, itu juga benar, pasti. Contoh di atas telah terjadi dan bahkan terus terjadi apabila sombong menjadi pondasi dalam kehidupan seseorang - saya anda dan kita semua- walau anda seorang milyader sekalipun, percaya tidak percaya silahkan buktikan, hehehe.

Sombong memang kalimat yang antagonis (istilah peran jahat di dunia akting). Dan karena kita tidak menyukai hal tersebut marilah kita mencoba menjadikan sombong bermanfaat bagi hidup kita. Hah”, emang bisa?. Ya bisa ajalah, wong kita niatnya bener, orang yang niatnya jelek aja bisa,kenapa kita tidak..,hehehe. Kira-kira seperti ini maksudnya. “sombong” memiliki banyak definisi secara epistimologi dan terminologi. “sombong bisa berarti bangga, narsis, bahkan lupa diri. Namun pada buku ini kami mencoba mengartikan dan menempatkan “sombong” pada level tertentu, yakni me “sombong” kan kesuksesan orang lain. Lho, maksudnya bukan ke diri kita?. Yups, tepat sekali. “ sombong” yang kami maksud di sini adalah membanggakan kesuksesan orang lain. Sekali lagi anda semua pasti merasa bingung. Kami pun begitu. Ya engga’lah, wong kami yang menyajikan masa kami sendiri yang bingung, hehehehe.

Sekarang anda perhatikan maksud kami, semoga anda semua paham dan kita bisa sama-sama “sombong” atas kesuksesan orang lain. Bukankah para orang-orang sukses sebelum kita selalu bercerita tentang kesuksesan orang lain di luar dirinya. Apa betul orang-orang sukses tersebut sedikitpun tidak trinspirasi dari kesuksesan orang lain. Apa sedikit diantara kita yang setia mendengar kisah orang-orang sukses dari orang-orang sukses juga. Bahkan sekelas mas Ippho Santosa, Andrie Wongso, Robert T Kiyosaki dan banyak motivator-motivator lainnya bercerita tentang kesuksesan orang sebelum mereka. Bahkan Al-Quran selalu bercerita tentang kesuksesan rasul dan para sahabat-sahabatnya dalam berdakwah.

Berdasarkan pengalaman ketika banyak membaca serta mendengar kisah orang-orang sukses diatas, kami kemudian menyimpulkan bahwa orang-orang sukses pun selalu me “sombong” kan kesuksesan orang lain. Masih tidak percaya?. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering mendengar kalimat, “nak coba kamu lihat si amin, sekarang dia sudah diterima di perusahaan gede”, “tuch lihat si anu dia sukses dari penjaja jualan keliling sekarang jadi juragan mie”, “dulunya si Fulan itu tukang bakso, eh sekarang rukonya dimana-mana”, “si bejo dulu sempet bangkrut, tapi karena berani bangkit lagi sekarang jadi deh pengusaha”. Semua itu terkadang di lafadzkan dengan nada tinggi sedikit berapi-api. Sadar ataupun tidak sadar, kalimat-kalimat tersebut selalu keluar dari mulut- mulut sekeliling kita atau bahkan kita sendiri. Sama halnya terhadap teman-teman berprofesi sebagai motivator, “mau ga’ mau suka ga’ suka sedikit banyak pasti mereka ucapkan, ya kalo ga’ gimana dia bisa memotivasi orang-orang kalo tidak dengan cara memberikan bukti kisah orang-orang sukses yang ada selain trik atau tips tertentu yang menjadi nilai tambahnya, betul ga” ? hehehehe.

Memang benar kata bijak dalam agama bahwa seseorang tidak harus bersandar pada kesuksesan orang lain. Menjadi diri sendiri itu lebih baik., yups so pasti!. Namun tidak salah ketika kita menyempatkan waktu kita untuk memberitakan kesuksesan orang yang kita ketahui kepada orang lain. Karena hal tersebut ketika kita lakukan berulang-ulang maka secara tidak sadar bayang kesuksesan orang lain tersebut terbenam dalam akal bawah sadar yang pada akhirnya memberikan motivasi ke orang lain khususnya ke diri sendiri. Ilustrasi idealnya kira-kira begini: Suatu saat ketika seorang teman anda (A) mendapatkan proyek yang kemudian dia membutuhkan seseorang yang bisa menjadi partner kerja dengan spesilalisasi tertentu. Teman tersebut datang kepada anda dengan tawaran kerjasama. Namun dengan berat hati anda menolak tawaran tersebut karena keterbatasan kemampuan anda dalam spesialisasi tersebut. Namun dalam waktu bersamaan anda bercerita tentang kelebihan seseorang teman (B) yang kiranya mampu memegang tanggung jawab tersebut. Walhasil si (A) percaya dan bersedia memberikan tanggung jawab tersebut ke pada teman (B). Singkatnya, proyek tersebut berjalan karena telah mendapatkan orang yang berkompeten alias si (B). Si (A) berterima kasih dan menanamkan kepercayaan kepada anda karena telah bersedia menghubungkan dia ke pada si (B). Si (B) berterima kasih sebesar-besarnya ke pada anda dan berniat membalas jasa anda di lain kesempatan. Anda pun merasa senang telah berhasil menghubungkan si (A) dan (B). 

Secara tidak sadar banyak hal positif dari interaksi di atas yang dapat di petik :

• Timbulnya kepercayaan yang besar dari si (A) terhadap anda.
• Terjalinnya tali silahturahim (dalam bisnis link/network) antara si (A) dan si (B) sekaligus anda pastinya.
• Rasa berterima kasih yang berujung balas budi si (B), yach siapa tahu dapat hadiah marcedes,kan lumayan, hehehe. Tuch, bener ga’..!,upaya membanggakan orang lain terkadang memberikan manfaat tersendiri dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bisnis. Adapun mengenai hal tersebut agama juga menganjurkan untuk saling memberitahukan tentang sebuah nikmat yang kamu dapat (Qs Ad-Duha : 11 / “Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”). Me “sombong” kan orang sukses yang kamu dapat dari orang sukses sehingga menjadikan kita juga ikut sukses.

Sekali lagi kita ingatkan bahwa menceritakan kesuksesan orang lain itu dapat menjadikan anda ketularan sukses, minimal terbuka kesempatan untuk sukses. Loh, ga’ percaya. Semakin merajalelanya dunia komunikasi dan informasi maka semakin terbuka lebar kesempatan memanfaatkan hal tersebut menjadi ladang usaha. Belajar dari majalah Pengusaha yang yang memang memiliki konsep sederhana yakni “menceritakan kesuksesan pengusaha/eunterprener”. Saat ini penjualan Majalah Pengusaha semakin hari semakin meningkat (hal tersebut berlaku juga terhadap majalah-majalah lainnya/menjual informasi). Bukankah semakin banyak website/situs dan blog-blog pribadi yang menginformasikan kesuksesan-kesuksesan orang lain, di buka dan di baca sehingga “sang pemilik” mendapatkan keuntungan komersil. Juga bukankah itu bagian dari peluang usaha promosi ?!. Hayo.. Namun me “sombong” kan orang lain juga sudah seharusnya jangan berlebih-lebihan. Karena apapun itu kalau sifatnya berlebihan maka juga akan di larang. Makan aja ga’ boleh berlebihan, ya benar dong”?!.

Pembangunan Pertahanan Perbatasan Upaya Maksimalisasi Diri

    Paska peristiwa West Phalia 1648, kemakmuran dan keamanan suatu bangsa menjadi otoritas penting yang di bangun dalam kerangka kedaulatan. Konsep negara-bangsa (nation-state) yang dikenalkan saat itu cukup menjadi fondasi awal dalam upaya klasifikasi masyarakat (civil clasification)Hal tersebut karena dipandang perlunya suatu bangsa memiliki otoritas georafis dari wilayah kependudukan. Dalam perkembangannya, kedaulatan suatu negara kemudian terproyeksi dalam keutuhan teritorial garis luar wilayah kekuasaan.

   Perbatasan suatu bangsa negara dianggap sebagai tempat yang memang harus dilindungi agar stabilitas keamanan suatu negara tersebut tidak mengalami ancaman serius dari pihak asing. Fasilitas dan sarana prasarana bangun sedemikian kuat untuk menghindari intervensi atau invansi negara lain. Sehingga membuat Ibu kota dapat memaksimalkanperan dan fungsinya sebagai pusat pemerintahan. Dengan kata lain, dalam paradigma kuno mengenal "negara akan aman apabila perbatasan itu aman". Perbatasan suatu negara memang sudah tidak lagi menjadi pembahasan yang tabu. Keberadaan suatu negara sebagai sebuah eksistensi selalu melibatkan batas territorial yang diakui oleh negara lain. Meskipun tingginya daya jelajah globalisasi demikian adanya, untuk banyak pihak, perbatasan tetap menjadi sesuatu yang penting untuk diagendakan dalam upaya pengamanan eksistensi kedaulatan negara. Sampai akhirnya pembangunan daerah perbatasan suatu negara - yang berbatasan langsung dengan teritorial negara lain atau tidak - memang tetap harus dioptimalkan.

Di Indonesia sendiri, para pengamat memprediksi masih ada sekitar dua belas pulau yang masih rawan konflik perbatasan dengan negara tetangga (tetangga country).Dari itu semua, ada tiga hal positif yang dapat penulis analisis dari pentingnya pembangunan sebuah perbatasan: Pertama , mengurangi tingginya usaha separatisme dalam negeri yang memang menjadi polemik dan ancaman tersendiri bagi keamanan negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam sejarah gerakan separatis didunia umumnya atau di Indonesia khususnya, gerakan tersebut selalu berusaha sekuat mungkin menguasai daerah terluar negara dan menjauh dari pusat pemerintahan. Hal tersebut bukan tanpa alasan kuat. Dalam melakukan aktifitasnya, gerakan separatis sekuat mungkin mengharapkan bantuan dari negara luar dalam usaha provokasi, propaganda, suplai senjata dan kebutuhan gerakan lainnya, disamping selalu tetap waspada terhadap aktifitas pembersihan dari pemerintah pusat. Dan secara Geopolitik, dalam posisi terluar kemungkinan menyelamatkan diri itu lebih besar. Dari banyaknya gerakan separatis di Indonesia yang bertahan sampai saat ini, sebut saja seperti GAM (Gerakan Aceh Merdeka), dalam hal akses, militer GAM memiliki jalur pelatihan ke Libia yang terbilang agak mudah. Dari Aceh, para pemuda Aceh itu dikirim melalui Malaysia lalu menuju Libia. Jalur lainnya dari Aceh lalu ke Thailand menuju Afghanistan dan melanjutkan ke Libia. Dan dari jalur ketiga, yakni dari Aceh menuju Filipina Selatan dan ke Libia. Tiga jalur penting ini hampir selalu lolos dari jangkauan petugas imigrasi, kebijakan, dan patroli TNI-AL.

Kedua , mengurangi tingkat penyelundupan komoditas gelap, tranational crimes, yang memang selalu masuk dari perbatasan. Tinginya tingkat pengamanan di akses tranportasi umum seperti bandara, memaksa para eksportir gelap mencari jalan yang lebih aman. Minimnya pengamanan di daerah perbatasan memberikan ruang cukup untuk mereka guna menyuplai barang. Tingginya tingkat penyelundupan narkoba, senjata, dan komoditas gelap tertentu serta kejahatan tran-nasional (transnational crimes) di anulir banyak melewati perbatasan negara. Dalam artikel Gatra, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra, di Jakarta, Senin (16 / 2 ), mengungkapkan kkhawatiran dirinya pada perbatasan RI di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan Filiphina bagian selatan yang menjadi tempat transit teroris internasional. Peluang itu ada.Apalagi pengawasan kita terhadap pulau-pulau terdepan atau serambi Nusantara (dulu diistilahkan pulau-pulau terluar, malah daerah belakang) memang kurang, "ungkapnya.

Ketiga , memberikan perlindungan yang tinggi terhadap kepulauan Indonesia. Upaya memperhatikan potensi besar dari pulau-pulau terluar. Kita percaya bahwa barisan terluar pulau-pulau di Indonesia memiliki potensi yang besar dari berbagai sisi. Dari sisi keamanan, kita dapat dengan jelas menjadikan pulau-pulau terluar sebagai garis terdepan dalam unit control peredaran orang dan barang, baik legal atau ilegal. Dari sisi ekonomi, pulau-pulau terluar dapat memberikan devisa yang besar untuk negara dari sektor pertanian, perikanan , dan pariwisata yang menjadi modal promotif Indonesia di mata dunia. Dari sisi lainnya, ekologi, ekosistem pesisir dan laut pulau-pulau terluar berpotensi sebagai pengatur iklim global, siklus hirologi dan biokimia, sumber energi alternatif, serta system penunjang lainnya. Dan oleh karena itu, tidaklah sepantasnya Pemerintah bersikap santai dalam mengantisipasi pemberdayaan maksimal terhadap perbatasan . Karena banyak yang biasa kita dapatkan dari baiknya pengelolaan daerah perbatasan baik darat atau laut. Dengan kata lain, "hilangnya satu pulau maka hilanglah satu kancing di baju". Cukup kita belajar zaman pemerintahan paska orde baru, ketika Timor Timur lepas dari Indonesia, Proses voting Integarasi terhadap masyarakat wilayah tertentu tersebut akhirnya dimenangkan oleh sebagian besar masyarakat kontra Integrasi. Hal ini seharusnya disikapi serius, karena banyaknya jumlah kontra integrasi ketika diadakan voting bukanlah hal yang kebetulan saja. Mungkin dalam kasus ini kita bisa belajar dari kasus Israel-palestina. Imigrasi penduduk Israel secara bertahap dalam jumlah besar menjadi penyebab kuatnya bargaining position Israel di Palestina. Hal hal diatas merupakan alasan konkret kenapa wilayah perbatasan harus menjadi agenda nasional pemerintah disamping pembangunan. Mungkin sekarang saatnya Indonesia menjadikan perbatasan sebagai wajah depan suatu negara dalam berhubungan dengan negara lain. Pembangunan sarana-parasarana di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain diharapkan dapat menjadi suatu solusi dalam kasus-kasus diatas.

Referensi : Sejarah Asal Mula GAM, http://www.balipost.co.id/balipostce...03/5/ 20/p2.htm. Andi Haris, Dosen Sosiologi Fisip Unhas, Menguak Separatisme OPM, Senin, Fajar online. 30-06-08. Terkait Pulau Miangas Perbatasan Sulut Jalur Transit Teroris, www.gatra.com / htm / online, Senin 16-02-2009. Sebanyak 12 pulau di Indonesia rawan konflik perbatasan, http://www.bappenas.go . id. Pengelolaan Pulau-Pulau Terluar Indonesia, blog sassy, ​​rabu 28 februari 2000. Potensi Pulau Terluar di NTT belum Dikelola, www.indonesia.go.id, 26-05-2009.

oleh: Zulfikar Alamsyah Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UMY, sekaligus Ketua KOMAHI UMY periode 2008/2009 Tulisan ini telah dimuat di Diplomacy Magazine Edisi I, 2009. 








 

Cara membuat editan photo yang instan namun menarik

Hasil editan www.befunky.com
Bagi teman-teman semua..,sedikit berbagi info bahwa ada cara gampang bagi anda para pemula yang suka mengubah-ubah photo sebagai bentuk apresiasi diri.

Bagi teman-teman pemula dalam hal editing photo, sofware editing mungkin terkesan sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Di adress www.befunky.com, anda dapat membuat koleksi photo anda akan lebih menarik sesuai dengan kemauan.

Namun terlebih dahulu anda harus tersambung dengan jaringan online internet dikarenakan program www.befunky.com tersebut bersifat online.

Dalam kontek proses, setelah anda membuka web tersebut anda tinggal menggugah photo yang ingin anda edit, kemudian tinggal memasukkan photo tersebut ke aplikasi yang menjadi pilihan. Tunggu beberapa menit loading dan jadilah photo tersebut seperti contoh diatas.

Semoga bermanfaat...

salam

"westocracy"

By Zulfikar Alamsyah · Monday, October 24, 2011


"Jika kalian anggap itu cocok untuk kami..,itu salah 
jika kalian fikir itu terbaik buat kami..,itu salah 

Kalian bilang itu sesuatu yg adil..,tapi kenapa kalian jauh dari adil 
kalian bilang itu jalan keluar masalah kami..,tapi kenapa kalian selalu bermasalah 

itu cara kalian..,bukan cara kami.. 
ambil sepiring burger kalian..,tinggalkan sepotong singkong untuk kami"..(fasya;25/10/2011)